Tuesday, April 18, 2017

JAWABAN UNTUK SEORANG KRISTEN TENTANG MENGAPA UMAT ISLAM MENDOAKAN NABI MUHAMMAD S.A.W.

Seorang Kristen yang mengaku bernama Yuli mengajukan beberapa pertanyaan dibawah ini:
Setiap orang punya hak azasi untuk mempercayai sesuatu. Namun belum tentu yang dipercayainya itu fakta atau kebenaran. Jika yang kita percayai bukan fakta, apakah sekedar ilusi bisa menolong hidup kita? Nah, jika memang benar nabi Anda pemberi syafaat bagi umat Muslim, tentu Al-Quran maupun dirinya tidak memerintahkan umat mendoakan keselamatan akhiratnya lewat "shalawat nabi", bukan? Mustahil bila seorang pemberi syafaat bagi keselamatan orang lain ternyata masih butuh doa (supaya selamat di akhirat) dari para pengikutnya yang ia janjikan kelak akan diberinya syafaat. Jika keselamatan sendiri masih belum terjamin, bagaimana bisa menjamin keselamatan orang lain? Bukankah seharusnya "sang penjamin keselamatan" adalah pihak yang bukan hanya "pasti selamat", tapi juga punya kuasa penuh (otoritas) atas keselamatan? Dan bukankah hanya Allah saja yang punya otoritas sebesar itu? Saudaraku, dalam Injil Yohanes 14:6 sabda Isa Al-Masih/Yesus Kristus jelas menyatakan diri-Nya punya otoritas penuh sebagai Penjamin keselamatan. Sebab Isa/Yesus itulah Allah Juruselamat, satu-satunya yang bisa membebaskan kita dari hukuman dan kuasa dosa. Nah, bagaimana dengan Anda? Apakah masih mengharapkan jaminan keselamatan kepada pihak yang tidak punya otoritas atas keselamatan?
JAWABAN SAYA:
Umat Islam tidak hanya mendoakan Nabi Muhammad S.A.W. saja, didalam setiap shalat (dalam setiap TAHIYAT AWAL dan TAHIYAT AKHIR) kami mendoakan sesama muslim saat kami membaca: “...Assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullahi wa barokaatuh. Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillahish sholihiin....” yang artinya: "...Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepadamu wahai Nabi beserta rahmat Allah dan barakah-Nya. Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan pula kepada kami dan kepada seluruh hamba Allah yang shalih..."
Shalawat yang ditujukan kepada Nabi Muhammad S.A.W. itu bukan bertujuan untuk menyelamatkan Nabi Muhammad S.A.W. dan memasukkan beliau ke dalam surga, melainkan justru agar kami memperoleh pahala dan ampunan dari Allah S.W.T. 
Dari Abas bin Malik berkata, telah bersabda Rasulullah SAW :
“Barang siapa yang bershalawat kepadaku satu kali, niscaya Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali dan dihapus darinya sepuluh kesalahan, diangkat baginya sepuluh derajat.“ (HR. An-Nasa’i no. 1296)
Dalam hadits lain Rasulullah SAW bersabda,
“Jika orang bershalawat kepadaku, maka malaikat juga akan mendoakan keselamatan baginya, untuk itu bershalawatlah, baik sedikit ataupun banyak.“ (HR. Ibnu Majah dan Thabrani).
Kata siapa keselamatan Rasulullah Muhammad S.A.W. belum terjamin? Hadits dibawah ini menyatakan bahwa Rasulullah Muhammad S.A.W. berada didalam surga dekat dengan para pemelihara anak yatim yang berarti bahwa beliau pasti selamat:
“Aku dan pemelihara anak yatim di surga seperti ini (dan beliau memberi isyarat dengan telunjuk dan jari tengahnya, lalu membukanya” (HR. Bukhari, Tirmidzi, dan Abu Daud)
Rasulullah Muhammad S.A.W. menjamin surga untuk umatnya. Rasulullah SAW bersabda: “Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan aku adalah utusan Allah. Tidaklah seorang hamba bertemu Allah sambil membawa dua kalimat syahadat tersebut tanpa ragu kecuali pasti dia akan masuk surga.” (HR. Muslim).
Hadits dari ‘Ubadah bin Ash Shomit, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ شَهِدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ ، وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ وَكَلِمَتُهُ ، أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ ، وَرُوحٌ مِنْهُ ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ ، أَدْخَلَهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ عَلَى مَا كَانَ مِنَ الْعَمَلِ
Barangsiapa bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, juga bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya; begitu juga bersaksi bahwa ‘Isa adalah hamba Allah dan Rasul-Nya, serta kalimat-Nya (yaitu Allah menciptakan Isa dengan kalimat ‘kun’, -pen) yang disampaikan pada Maryam dan ruh dari-Nya; juga bersaksi bahwa surga dan neraka benar adanya; maka Allah akan memasukkan-Nya dalam surga apa pun amalnya.” (HR. Bukhari no. 3435 dan Muslim no. 28)


Terdapat sebuah hadits yang diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu , bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كل أمتي يدخلون الجنة إلا من أبى، قيل ومن يأبى يا رسول الله؟! قال: من أطاعني دخل الجنة، ومن عصاني فقد أبى
Setiap umatku akan masuk surga, kecuali orang-orang yang enggan untuk memasukinya. Ada seseorang yang bertanya, siapakah orang yang enggan tersebut wahai Rasulullah ? Beliau bersabda, “Barangsiapa mentaatiku akan masuk surga, barangsiapa tidak taat kepadaku sungguh dia orang yang enggan masuk surga“ (HR Bukhari)
Allah Ta’ala telah berfirman tentang Nabi-Nya,
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ
Katakanlah (wahai Muhammad): “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah menyayangimu dan mengampuni dosa-dosamu.” (QS. Ali ‘Imran :31)

عَنْ أَنَسِ بنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : (( قَالَ اللهُ تَبَارَكَ وَ تَعَالَـى : يَا ابْنَ آدَمَ ، إنَّكَ مَا دَعَوْتَنِيْ وَرَجَوْتَنِيْ غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ فِيْكَ وَلَا أُبَالِيْ ، يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ، ثُمَّ اسْتَغفَرْتَنِيْ ، غَفَرْتُ لَكَ وَلَا أُبَالِيْ ، يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِيْ بِقُرَابِ الْأَرْضِ خَطَايَا ، ثُمَّ لَقِيتَنيْ لَا تُشْرِكُ بِيْ شَيْئًا ، لَأَتَيْتُكَ بِقُرَابهَا مَغْفِرَةً )).

Dari Anas bin Mâlik Radhiyallahu anhu ia berkata, “Aku mendengar Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Allâh Azza wa Jalla berfirman, ‘Wahai anak Adam! Sesungguhnya selama engkau berdo’a dan berharap hanya kepada-Ku, niscaya Aku mengampuni dosa-dosa yang telah engkau lakukan dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam! Seandainya dosa-dosamu setinggi langit, kemudian engkau minta ampunan kepada-Ku, niscaya Aku mengampunimu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam! Jika engkau datang kepadaku dengan membawa dosa-dosa yang hampir memenuhi bumi kemudian engkau bertemu dengan-Ku dalam keadaan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu pun, niscaya Aku datang kepadamu dengan memberikan ampunan sepenuh bumi.” [HR. Tirmidzi, dan beliau berkata: Hadits ini hasan shahih].

Amir bin Ashra mengisahkan, "Ada seorang laki-laki yang sangat tua mendatangi Nabi s.a.w. Sambil bertelekan pada tongkatnya dia berkata: "Wahai Rasulullah sesungguhnya aku telah melakukan pengkhianatan-pengkhianatan dan kedurjanaan-kedurjanaan. Maka mungkinkah aku diampuni?" Sabda Rasulullah s.a.w.: "Apakah anda bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah?" Maka laki-laki itu menjawab: "Tentu dan aku juga bersaksi bahwa anda adalah Rasulullah." Maka sabda Nabi s.a.w.: "Sesungguhnya Allah telah mengampuni pengkhianatan-pengkhianatan dan kedurjanaan-kedurjanaan anda." [HR. Ahmad]

Ingatlah ayat dibawah ini:

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ (53) وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ (54)
Katakanlah: “Wahai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).” (QS. Az Zumar: 53-54).

Saya tidak percaya Yesus adalah juru selamat.
“Kalau kalian dianiaya di suatu kota, larilah ke kota yang berikut. Aku beritahukan kepadamu: Sebelum kalian selesai mengunjungi semua kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang.” (MATIUS 10:23)
Terbukti Yesus bukan juru selamat. Ayat di atas tidak terbukti. Yesus tidak pernah menyelamatkan murid-muridnya:
a. Yakobus dihukum mati sekitar tahun 44 M oleh perintah Raja Herodes Agrippa I dari Yudea (Kisah Para Rasul 12:2), dipenggal kepalanya di Yerussalem.
b. Simon Petrus di salib dengan kepala di bawah.
c. Andreas mati disalib seperti Petrus, tetapi dengan salib berbentuk X.   Sebelum meninggal, ia di siksa dengan hukum cambuk oleh tujuh tentara dan diikat di salib.
d. Yakobus: menurut Flavius Josephus, ahli sejarah Yahudi, imam besar Ananus memerintahkan agar Yakobus dihukum mati dengan dirajam batu
e. Yohanes: ia ditangkap di Efesus dan dibawa ke Roma tempat ia dilemparkan ke dalam tempat penggorengan yang diisi minyak yang mendidih
f. Filipus: telah dihukum cambuk dan dilemparkan ke dalam penjara serta kemudian disalibkan di Hierapolis di Phrygia.
g. Bartolomeus: dipukuli dan disalib di Armenia.
h. Tomas: disiksa, tubuhnya ditusuk tombak dan dilemparkan ke dalam nyala api oven. 
i. Matius: disiksa dan dibunuh dengan pedang di Ethiopia.
j. Tadeus alias Yudas saudara Yakobus: disalibkan di Edessa, kota kuno Mesopotamia, sekitar tahun 72 M.
k. Simon Orang Zelot: dia disalib pada tahun 74 M di Britania
l. Matias, Rasul pengganti Yudas Iskariot: ia dirajam batu di Yerusalem dan kemudian dipancung.

Bahkan Yesus sendiri memohon ampun kepada Tuhan:
“Dan ampunilah kiranya kami segala kesalahan kami, seperti kami ini sudah mengampuni orang yang berkesalahan kepada kami.” (Matius pasal 6 ayat 12)

Perjanjian Lama juga menegaskan bahwa Yesus bukan juru selamat:
(Yehezkiel 18:20) Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya.





No comments:

Post a Comment