Seorang Kristen yang mengaku bernama Yuli mengajukan beberapa
pertanyaan dibawah ini:
Setiap orang punya hak azasi untuk mempercayai sesuatu. Namun
belum tentu yang dipercayainya itu fakta atau kebenaran. Jika yang kita
percayai bukan fakta, apakah sekedar ilusi bisa menolong hidup kita? Nah, jika
memang benar nabi Anda pemberi syafaat bagi umat Muslim, tentu Al-Quran maupun
dirinya tidak memerintahkan umat mendoakan keselamatan akhiratnya lewat
"shalawat nabi", bukan? Mustahil bila seorang pemberi syafaat bagi
keselamatan orang lain ternyata masih butuh doa (supaya selamat di akhirat)
dari para pengikutnya yang ia janjikan kelak akan diberinya syafaat. Jika
keselamatan sendiri masih belum terjamin, bagaimana bisa menjamin keselamatan
orang lain? Bukankah seharusnya "sang penjamin keselamatan"
adalah pihak yang bukan hanya "pasti selamat", tapi juga punya kuasa
penuh (otoritas) atas keselamatan? Dan bukankah hanya Allah saja yang punya
otoritas sebesar itu? Saudaraku, dalam Injil Yohanes 14:6 sabda Isa
Al-Masih/Yesus Kristus jelas menyatakan diri-Nya punya otoritas penuh sebagai
Penjamin keselamatan. Sebab Isa/Yesus itulah Allah Juruselamat, satu-satunya
yang bisa membebaskan kita dari hukuman dan kuasa dosa. Nah, bagaimana dengan
Anda? Apakah masih mengharapkan jaminan keselamatan kepada pihak yang tidak
punya otoritas atas keselamatan?
JAWABAN
SAYA:
Umat
Islam tidak hanya mendoakan Nabi Muhammad S.A.W. saja, didalam setiap shalat
(dalam setiap TAHIYAT AWAL dan TAHIYAT AKHIR) kami mendoakan sesama muslim saat
kami membaca: “...Assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullahi wa
barokaatuh. Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillahish sholihiin....” yang
artinya: "...Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepadamu wahai Nabi
beserta rahmat Allah dan barakah-Nya. Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan
pula kepada kami dan kepada seluruh hamba Allah yang shalih..."
Shalawat
yang ditujukan kepada Nabi Muhammad S.A.W. itu bukan bertujuan untuk
menyelamatkan Nabi Muhammad S.A.W. dan memasukkan beliau ke dalam surga,
melainkan justru agar kami memperoleh pahala dan ampunan dari Allah
S.W.T.
Dari Abas bin Malik berkata, telah
bersabda Rasulullah SAW :
“Barang
siapa yang bershalawat kepadaku satu kali, niscaya Allah akan bershalawat
kepadanya sepuluh kali dan dihapus darinya sepuluh kesalahan, diangkat baginya
sepuluh derajat.“ (HR. An-Nasa’i no. 1296)
Dalam
hadits lain Rasulullah SAW bersabda,
“Jika
orang bershalawat kepadaku, maka malaikat juga akan mendoakan keselamatan
baginya, untuk itu bershalawatlah, baik sedikit ataupun banyak.“ (HR.
Ibnu Majah dan Thabrani).
Kata
siapa keselamatan Rasulullah Muhammad S.A.W. belum terjamin? Hadits dibawah ini
menyatakan bahwa Rasulullah Muhammad S.A.W. berada didalam surga dekat dengan
para pemelihara anak yatim yang berarti bahwa beliau pasti selamat:
“Aku dan
pemelihara anak yatim di surga seperti ini (dan beliau memberi isyarat dengan
telunjuk dan jari tengahnya, lalu membukanya” (HR. Bukhari, Tirmidzi, dan Abu Daud)
Rasulullah
Muhammad S.A.W. menjamin surga untuk umatnya. Rasulullah SAW bersabda: “Aku bersaksi bahwa tidak ada
tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan aku adalah utusan Allah. Tidaklah
seorang hamba bertemu Allah sambil membawa dua kalimat syahadat tersebut tanpa
ragu kecuali pasti dia akan masuk surga.” (HR. Muslim).
Hadits dari ‘Ubadah bin Ash Shomit, ia berkata bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ
شَهِدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، وَأَنَّ
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ ، وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ
وَكَلِمَتُهُ ، أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ ، وَرُوحٌ مِنْهُ ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ
وَالنَّارُ حَقٌّ ، أَدْخَلَهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ عَلَى مَا كَانَ مِنَ الْعَمَلِ
“Barangsiapa bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak
disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, juga bersaksi bahwa
Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya; begitu juga bersaksi bahwa ‘Isa adalah
hamba Allah dan Rasul-Nya, serta kalimat-Nya (yaitu Allah menciptakan Isa
dengan kalimat ‘kun’, -pen) yang disampaikan pada Maryam dan ruh dari-Nya; juga
bersaksi bahwa surga dan neraka benar adanya; maka Allah akan memasukkan-Nya
dalam surga apa pun amalnya.” (HR. Bukhari no. 3435 dan
Muslim no. 28)
Terdapat sebuah hadits yang diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu , bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كل أمتي
يدخلون الجنة إلا من أبى، قيل ومن يأبى يا رسول الله؟! قال: من أطاعني دخل الجنة،
ومن عصاني فقد أبى
“Setiap
umatku akan masuk surga, kecuali orang-orang yang enggan untuk memasukinya. Ada
seseorang yang bertanya, siapakah orang yang enggan tersebut wahai Rasulullah ?
Beliau bersabda, “Barangsiapa mentaatiku akan masuk surga, barangsiapa tidak
taat kepadaku sungguh dia orang yang enggan masuk surga“ (HR Bukhari)
Allah Ta’ala telah
berfirman tentang Nabi-Nya,
قُلْ
إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَيَغْفِرْ
لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ
“Katakanlah
(wahai Muhammad): “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku,
niscaya Allah menyayangimu dan mengampuni dosa-dosamu.” (QS. Ali ‘Imran
:31)
عَنْ
أَنَسِ بنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : (( قَالَ اللهُ تَبَارَكَ وَ
تَعَالَـى : يَا ابْنَ آدَمَ ، إنَّكَ مَا دَعَوْتَنِيْ وَرَجَوْتَنِيْ غَفَرْتُ
لَكَ عَلَى مَا كَانَ فِيْكَ وَلَا أُبَالِيْ ، يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ
ذُنُوبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ، ثُمَّ اسْتَغفَرْتَنِيْ ، غَفَرْتُ لَكَ وَلَا
أُبَالِيْ ، يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِيْ بِقُرَابِ الْأَرْضِ
خَطَايَا ، ثُمَّ لَقِيتَنيْ لَا تُشْرِكُ بِيْ شَيْئًا ، لَأَتَيْتُكَ
بِقُرَابهَا مَغْفِرَةً )).
Dari
Anas bin Mâlik Radhiyallahu anhu ia berkata, “Aku mendengar Rasûlullâh
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Allâh Azza wa Jalla berfirman, ‘Wahai
anak Adam! Sesungguhnya selama engkau berdo’a dan berharap hanya kepada-Ku,
niscaya Aku mengampuni dosa-dosa yang telah engkau lakukan dan Aku tidak
peduli. Wahai anak Adam! Seandainya dosa-dosamu setinggi langit, kemudian engkau
minta ampunan kepada-Ku, niscaya Aku mengampunimu dan Aku tidak peduli. Wahai
anak Adam! Jika engkau datang kepadaku dengan membawa dosa-dosa yang hampir
memenuhi bumi kemudian engkau bertemu dengan-Ku dalam keadaan tidak
mempersekutukan-Ku dengan sesuatu pun, niscaya Aku datang kepadamu dengan
memberikan ampunan sepenuh bumi.” [HR. Tirmidzi, dan beliau berkata: Hadits ini
hasan shahih].
Amir
bin Ashra mengisahkan, "Ada seorang laki-laki yang sangat tua mendatangi
Nabi s.a.w. Sambil bertelekan pada tongkatnya dia berkata: "Wahai
Rasulullah sesungguhnya aku telah melakukan pengkhianatan-pengkhianatan dan
kedurjanaan-kedurjanaan. Maka mungkinkah aku diampuni?" Sabda Rasulullah
s.a.w.: "Apakah anda bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah?" Maka
laki-laki itu menjawab: "Tentu dan aku juga bersaksi bahwa anda adalah
Rasulullah." Maka sabda Nabi s.a.w.: "Sesungguhnya Allah telah
mengampuni pengkhianatan-pengkhianatan dan kedurjanaan-kedurjanaan
anda." [HR. Ahmad]
Ingatlah ayat dibawah ini:
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ
أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ
اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ (53)
وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ
الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ (54)
“Katakanlah: “Wahai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas
terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan
berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak
dapat ditolong (lagi).” (QS. Az Zumar: 53-54).
Saya tidak percaya Yesus adalah juru selamat.
“Kalau
kalian dianiaya di suatu kota, larilah ke kota yang berikut. Aku beritahukan
kepadamu: Sebelum kalian selesai mengunjungi semua kota-kota Israel, Anak
Manusia sudah datang.” (MATIUS 10:23)
Terbukti
Yesus bukan juru selamat. Ayat di atas tidak terbukti. Yesus tidak pernah
menyelamatkan murid-muridnya:
a.
Yakobus dihukum mati sekitar tahun 44 M oleh perintah Raja Herodes Agrippa I
dari Yudea (Kisah Para Rasul 12:2), dipenggal kepalanya di Yerussalem.
b.
Simon Petrus di salib dengan kepala di bawah.
c.
Andreas mati disalib seperti Petrus, tetapi dengan salib berbentuk
X. Sebelum meninggal, ia di siksa dengan hukum cambuk oleh tujuh
tentara dan diikat di salib.
d.
Yakobus: menurut Flavius Josephus, ahli sejarah Yahudi, imam besar Ananus
memerintahkan agar Yakobus dihukum mati dengan dirajam batu
e.
Yohanes: ia ditangkap di Efesus dan dibawa ke Roma tempat ia dilemparkan ke
dalam tempat penggorengan yang diisi minyak yang mendidih
f.
Filipus: telah dihukum cambuk dan dilemparkan ke dalam penjara serta kemudian disalibkan
di Hierapolis di Phrygia.
g.
Bartolomeus: dipukuli dan disalib di Armenia.
h.
Tomas: disiksa, tubuhnya ditusuk tombak dan dilemparkan ke dalam nyala api
oven.
i.
Matius: disiksa dan dibunuh dengan pedang di Ethiopia.
j.
Tadeus alias Yudas saudara Yakobus: disalibkan di Edessa, kota kuno
Mesopotamia, sekitar tahun 72 M.
k.
Simon Orang Zelot: dia disalib pada tahun 74 M di Britania
l.
Matias, Rasul pengganti Yudas Iskariot: ia dirajam batu di Yerusalem dan
kemudian dipancung.
Bahkan
Yesus sendiri memohon ampun kepada Tuhan:
“Dan ampunilah kiranya kami segala kesalahan kami,
seperti kami ini sudah mengampuni orang yang berkesalahan kepada kami.” (Matius
pasal 6 ayat 12)
Perjanjian Lama juga menegaskan bahwa Yesus bukan juru
selamat:
(Yehezkiel 18:20) Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya.
(Yehezkiel 18:20) Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya.
No comments:
Post a Comment