Monday, April 10, 2017

MATEMATIKA DALAM AL-QUR'AN

Allah SWT menjamin kemurnian Al-Qur'an dengan

Matematika.
Contohnya:
>> kata “syahr (bulan)” disebutkan sebanyak 12 kali

di dalam Al-Qur'an yang menunjukkan bahwa jumlah

bulan dalam setahun adalah 12, dan kata “yaum

(hari)” yang disebutkan sebanyak 365 kali yang

menunjukkan jumlah hari dalam setahun adalah 365

hari. Selanjutnya Kata “lautan (perairan)”

disebutkan sebanyak 32 kali, dan kata “daratan”

disebut dalam Al Quran sebanyak 13 kali. Jika kedua

bilangan tersebut kita tambahkan kita dapatkan angka

45.


Sekarang kita lakukan perhitungan berikut:

· Dengan mencari persentase jumlah kata “bahr

(lautan)” terhadap total jumlah kata (bahr dan barr)

kita dapatkan:
(32/45)x100% = 71.11111111111%

· Dengan mencari persentase jumlah kata “barr

(daratan)” terhadap total jumlah kata (bahr dan

barr) kita dapatkan:
(13/45)x100% = 28.88888888889%

Kita akan mendapatkan bahwa Allah SWT dalam Al Quran

14 abad yang lalu menyatakan bahwa persentase air di

bumi adalah 71.11111111111%, dan persentase daratan

adalah 28.88888888889%, dan ini adalah rasio yang

riil dari air dan daratan di bumi ini.

>> Al Qur’an Didisain Berdasarkan Bilangan 19
(QS 74:30) Di atasnya adalah 19.

(QS 74:31) Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka

melainkan dari malaikat; dan tidaklah Kami jadikan

bilangan mereka itu (19) melainkan untuk:

- cobaan/ujian/tes bagi orang-orang kafir,

- meyakinkan orang-orang yang diberi Al Kitab

(Nasrani dan Yahudi),

- memperkuat (menambah)keyakinan orang yang beriman,

- menghilangkan keragu-raguan pada orang-orang yang

diberi Al kitab dan juga orang-orang yang beriman,

dan

- menunjukkan mereka yang ada dalam hatinya

menyimpan keragu-raguan; dan orang-orang kafir

mengatakan: “Apakah yang dikehendaki Allah dengan

perumpamaan ini?” Demikianlah Allah membiarkan sesat

orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi

petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan

tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan

Dia. Dan ini tiada lain hanyalah sebuah peringatan

bagi manusia.


* 19 merupakan bilangan positif pertama dan terakhir

(1 dan 9), yang dapat diartikan sebagai Yang Pertama

dan Yang Terakhir seperti yang dikatakan Allah,

misalnya, pada QS 57 ayat 3 sebagai berikut: “Dialah

Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang

Bathin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu” (QS

57:3). Kata “waahid” dalam Qur’an disebutkan

sebanyak 25 kali, dimana 6 diantaranya tidak merujuk

pada Allah (seperti salah satu jenis makanan, pintu,

dsb). Sisanya 19 kali merujuk pada Allah. Total

jumlah dari (nomor surat + jumlah ayat pada masing-

masing surat) dimana 19 kata “waahid” yang merujuk

pada Allah adalah 361 = 19 x 19. Jadi 19

melambangkan keesaan Allah (Tuhan Yang Esa).

* Pilar agama Islam yang pertama juga dikodekan

dengan 19

“La – Ilaha – Illa – Allah”

Nilai-nilai numerik dari setiap huruf arab pada

kalimah syahadat di atas adalah dapat ditulis

sebagai berikut

“30 1 – 1 30 5 – 1 30 1 – 1 30 30 5”

Jika susunan angka tersebut ditulis menjadi sebuah

bilangan, diperoleh = 30113051301130305 = 19 x …

atau merupakan bilangan yang mempunyai kelipatan 19.

Jadi jelaslah bahwa 19 merujuk kepada keesaan Allah

sebagai satu-satunya dzat yang wajib disembah.

Beberapa Contoh Bukti yang Sangat Sederhana tentang

Kode 19

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa

desain Al Qur’an yang didasarkan bilangan 19 ini,

dapat dibuktikan dari penghitungan yang sangat

sederhana sampai dengan yang sangat komplek. Berikut

ini hanya sebagian kecil dari keajaiban Al Quran

(sistim 19) yang dapat ditulis dalam artikel singkat

ini. Fakta-fakta yang sangat sederhana:

(1) Kalimat Basmalah pada (QS 1:1) terdiri dari 19

huruf arab.

(2) QS 1:1 tersebut diturunkan kepada Muhammad

setelah Surat 74 ayat 30 yang artinya “Di atasnya

adalah 19”.

(3) Al Qur’an terdiri dari 114 surah, 19×6.

(4) Ayat pertama turun (QS 96:1) terdiri dari 19

huruf.

(5) Surah 96 (Al Alaq) ditempatkan pada 19 terakhir

dari 114 surah (dihitung mundur dari surah 114), dan

terdiri dari 19 ayat

(6) Surat terakhir yang turun kepada Nabi Muhammad

adalah Surah An-Nashr atau Surah 110 yang terdiri

dari 3 ayat. Surah terakhir yang turun terdiri dari

19 kata dan ayat pertama terdiri dari 19 huruf.

(7) Kalimat Basmalah berjumlah 114 (19×6). Meskipun

pada Surah 9 (At Taubah) tidak ada Basmalah pada

permulaan surah sehingga jumlah Basmalah kalau

dilihat pada awal surah kelihatan hanya 113, tetapi

pada Surah 27 ayat 30 terdapat ekstra Basmalah (dan

juga 27+30=57, atau 19 x 3). Dengan demikian jumlah

Basmalah tetap 114.

(8) Jika dihitung jumlah surah dari surah At Taubah

(QS 9) yang tidak memiliki Basmalah sampai dengan

Surah yang memuat 2 Basmalah yaitu S 27, ditemukan

19 surah. Dan total jumlah nomor surah dari Surah 9

sampai Surah 27 diperoleh (9+10+11+…+26+27=342) atau

19×18. Total jumlah ini (342) sama dengan jumlah

kata antara dua kalimat basmalah dalam Surat 27.

(9) Berkaitan dengan inisial surah, misalnya ada dua

Surah yang diawali dengan inisial “Qaaf” yaitu Surah

42 yang memiliki 53 ayat dan Surah 50 yang terdiri

dari 45 ayat. Jumlah huruf “Qaaf” pada masing-masing

dua surat tersebut adalah 57 atau 19 x 3. Jika kita

tambahkan nomor surah dan jumlah ayatnya diperoleh

masing-masing adalah (42+53=95, atau 19 x 5) dan

(50+45=95, atau 19 x 5). Selanjutnya initial “Shaad”

mengawali tiga surah yang berbeda yaitu Surah 7, 19,

dan 38. Total jumlah huruf “Shaad” di ketiga surah

tersebut adalah 152, atau 19 x 8. Hal yang sama

berlaku untuk inisial yang lain.

(10) Frekuensi munculnya empat kata pada kalimat

Basmalah dalam Al Qur’an pada ayat-ayat yang

bernomor merupakan kelipatan 19 (lihat Tabel 3)

Tabel: Empat kata dalam Basmalah dan frekuensi

penyebutan dalam ayat-ayat yang bernomor dalam Al

Quran
No. Kata       Frekuensi muncul

1   Ism         19

2    Allah       2698 (19×142)

3    Ar-Rahman   57 (19×3)

4    Ar-Rahiim   114 (19×6)


(11) Ada 14 huruf arab yang berbeda yang membentuk

14 set inisial pada beberapa surah dalam Al Qur’an,

dan ada 29 surah yang diawali dengan inisial

(seperti Alif-Lam-Mim). Jumlah dari angka-angka

tersebut diperoleh 14+14+29=57, atau 19×3.

(12) Antara surah pertama yang berinisial (Surah 2

atau Surah Al Baqarah) dan surah terakhir yang

berinisial (Surah 68), terdapat 38 surah yang tidak

diawali dengan inisial, 38=19×2.

(13) Al-Faatihah adalah surah pertama dalam Al-

Quran, No.1, dan terdiri dri 7 ayat, sebagai surah

pembuka (kunci) bagi kita dalam berhubungan dengan

Allah dalam shalat. Jika kita tuliskan secara

berurutan Nomor surah (No. 1) diikuti dengan nomor

setiap ayat dalam surah tersebut, kita dapatkan

bilangan: 11234567. Bilangan ini merupakan kelipatan

19. Hal ini menunjukkan bahwa kita membaca Al

Faatihah adalah dalam rangka menyembah dan meng-

Esakan Allah.

Selanjutnya, jika kita tuliskan sebuah bilangan yang

dibentuk dari nomor surah (1) diikuti dengan

bilangan-bilangan yang menunjukkan jumlah huruf pada

setiap ayat (lihat Tabel 4), diperoleh bilangan :

119171211191843 yang juga merupakan kelipatan 19.



(14) Ketika kita membaca Surah Al-Fatihah (dalam

bahasa arab), maka bibir atas dan bawah akan saling

bersentuhan tepat 19 kali. Kedua bibir kita akan

bersentuhan ketika mengucapkan kata yang mengandung

huruf “B atau Ba’” dan huruf “M atau Mim”. Ada 4

huruf Ba’ dan 15 huruf Mim. Nilai numerik dari 4

huruf Ba’ adalah 4×2=8, dan nilai numerik dari 15

huruf Mim adalah 15×40=600. Total nilai numerik dari

4 huruf Ba’ dan 15 huruf Mim adalah 608=19×32 (lihat

Tabel 5).





>> Beberapa kejadian lain di alam ini dan juga dalam

kehidupan kita sehari-hari yang mengacu pada

bilangan 19 adalah:

· Telah dibuktikan bahwa bumi, matahari dan bulan

berada pada posisi yang relatif sama setiap 19 tahun

· Komet Halley mengunjungi sistim tata surya kita

sekali setiap 76 tahun (19×4).

· Fakta bahwa tubuh manusia memiliki 209 tulang atau

19×11.

· Langman’s medical embryology, oleh T. W. Sadler

yang merupakan buku teks di sekolah kedokteran di

Amerika Serikat diperoleh pernyataan “secara umum

lamanya kehamilan penuh adalah 280 hari atau 40

minggu setelah haid terakhir, atau lebih tepatnya

266 hari atau 38 minggu setelah terjadinya

pembuahan”. Angka 266 dan 38 kedua-duanya adalah

kelipatan dari 19 atau 19×14 dan 19×2.

Lima Pilar Islam (Rukun Islam) dan Sistem 19:

Islam adalah agama yang dibawa oleh seluruh nabi

sejak Nabi Ibrahim sebagai the founding father of

Islam (misalnya lihat QS 2:67, 130-136; QS 5:44,

111; QS 3:52).Pesan utama yang disampaikan oleh

seluruh Nabi sejak Nabi Ibrahim sampai Nabi Muhammad

adalah sama yaitu menyembah Allah yang Esa, Shalat,

Puasa, Zakat dan Haji. Allah menyempurnakan Islam

melalui Nabi Muhammad. Jadi praktek shalat, zakat,

puasa dan haji telah dilakukan dan diajarkan oleh

Nabi-nabi sejak Nabi Ibrahim. Dari kelima pilar

agama Islam, dapat ditunjukkan bahwa semua berkaitan

dengan sistim bilangan 19 (kelipatan 19).

· Syahadat

Telah dibahas di atas bahwa pilar pertama agama

Islam “Laa Ilaaha Illa Allah” didisain berdasarkan

bilangan 19.

· Shalat

Kata “shalawat” yang merupakan bentuk jamak dari

kata “shalat“ muncul di Al Qur’an sebanyak 5 kali.

Ini menunjukkan bahwa perintah Allah untuk

melaksanakan shalat 5 kali sehari dikodekan di Al

Qur’an. Selanjutnya jumlah rakaat dalam shalat

dikodekan dengan bilangan 19. Jumlah rakaat pada

shalat subuh, zuhur, ashar, maghrib dan isya

masing-masing adalah 2,4,4,3, dan 4 rakaat. Jika

jumlah rakaat tersebut disusun menjadi sebuah angka

24434 merupakan bilangan kelipatan 19 atau (24434 =

19×1286). Digit 1286 kalau dijumlahkan akan didapat

angka 17 (1+2+8+6) yang merupakan jumlah rakaat

shalat dalam sehari. Untuk hari Jum’at jumlah rakaat

Shalat adalah 15, karena Shalat Jum’at hanya 2

rakaat. Ini juga dapat dikaitkan dengan bilangan 19

(kelipatan 19). Jika kita buat hari Jum’at sebagai

hari terakhir, maka jumlah rakaat shalat mulai hari

Sabtu sampai Jum’at dapat ditulis secara berurutan

sebagai berikut: 17 17 17 17 17 17 15. Jika urutan

bilangan tersebut kita jadikan menjadi satu bilangan

17171717171715, maka bilangan tersebut merupakan

bilangan dengan kelipatan 19 atau (19 x

903774587985). Jadi pada intinya shalat itu

menyembah Tuhan yang Satu (ingat: 19 adalah total

nilai numerik dari kata ‘waahid’). Surah Al-Fatihah

yang dibaca dalam setiap rakaat dalam Shalat seperti

dibahas sebelumnya juga mengacu pada bilangan 19.

Selanjutnya, kata “Shalat’ dalam Al Qur’an

disebutkan sebanyak 67 kali. Jika kita jumlahkan

nomor surat-surat dan nomor ayat-ayat dimana ke 67

kata “Shalat” disebutkan, diperoleh total 4674 atau

19×246.

· Puasa

Perintah puasa dalam Al Qur’an disebutkan pada

ayat-ayat berikut:

- 2:183, 184, 185, 187, 196;

- 4:92; 5:89, 95;

- 33:35, 35; dan

- 58:4.

Total jumlah bilangan tersebut adalah 1387, atau

19×73. Perlu diketahui bahwa QS 33:35 menyebutkan

kata puasa dua kali, satu untuk orang laki-laki

beriman dan satunya lagi untuk wanita beriman.

· Kewajiban Zakat dan Menunaikan Haji ke Mekkah

Sementara tiga pilar pertama diwajibkan kepada semua

orang Islam laki-laki dan perempuan, Zakat dan Haji

hanya diwajibkan kepada mereka yang mampu. Hal ini

menjelaskan fenomena matematika yang menarik yang

berkaitan dengan Zakat dan Haji.

Zakat disebutkan dalam Al Qur’an pada ayat-ayat

berikut:

Penjumlahan angka-angka tersebut diperoleh 2395.

Total jumlah ini jika dibagi dengan 19 diperoleh

sisa 1 (bilangan tersebut tidak kelipatan 19).

Haji disebutkan dalam Al Qur’an pada ayat-ayat

- 2:189, 196, 197;

- 9:3; dan

- 22:27.

Total penjumlahan angka-angka tersebut diperoleh

645, dan angka ini tidak kelipatan 19 karena jika

angka tersebut dibagi 19 kurang 1.

Kemudian jika dari kata Zakat dan Haji digabungkan

diperoleh nilai total 2395+645 = 3040 = 19x160.



No comments:

Post a Comment