Allah SWT menjamin kemurnian Al-Qur'an dengan
Matematika.
Contohnya:
>> kata “syahr (bulan)” disebutkan sebanyak 12 kali
di dalam Al-Qur'an yang menunjukkan bahwa jumlah
bulan dalam setahun adalah 12, dan kata “yaum
(hari)” yang disebutkan sebanyak 365 kali yang
menunjukkan jumlah hari dalam setahun adalah 365
hari. Selanjutnya Kata “lautan (perairan)”
disebutkan sebanyak 32 kali, dan kata “daratan”
disebut dalam Al Quran sebanyak 13 kali. Jika kedua
bilangan tersebut kita tambahkan kita dapatkan angka
45.
Sekarang kita lakukan perhitungan berikut:
· Dengan mencari persentase jumlah kata “bahr
(lautan)” terhadap total jumlah kata (bahr dan barr)
kita dapatkan:
(32/45)x100% = 71.11111111111%
· Dengan mencari persentase jumlah kata “barr
(daratan)” terhadap total jumlah kata (bahr dan
barr) kita dapatkan:
(13/45)x100% = 28.88888888889%
Kita akan mendapatkan bahwa Allah SWT dalam Al Quran
14 abad yang lalu menyatakan bahwa persentase air di
bumi adalah 71.11111111111%, dan persentase daratan
adalah 28.88888888889%, dan ini adalah rasio yang
riil dari air dan daratan di bumi ini.
>> Al Qur’an Didisain Berdasarkan Bilangan 19
(QS 74:30) Di atasnya adalah 19.
(QS 74:31) Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka
melainkan dari malaikat; dan tidaklah Kami jadikan
bilangan mereka itu (19) melainkan untuk:
- cobaan/ujian/tes bagi orang-orang kafir,
- meyakinkan orang-orang yang diberi Al Kitab
(Nasrani dan Yahudi),
- memperkuat (menambah)keyakinan orang yang beriman,
- menghilangkan keragu-raguan pada orang-orang yang
diberi Al kitab dan juga orang-orang yang beriman,
dan
- menunjukkan mereka yang ada dalam hatinya
menyimpan keragu-raguan; dan orang-orang kafir
mengatakan: “Apakah yang dikehendaki Allah dengan
perumpamaan ini?” Demikianlah Allah membiarkan sesat
orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi
petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan
tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan
Dia. Dan ini tiada lain hanyalah sebuah peringatan
bagi manusia.
* 19 merupakan bilangan positif pertama dan terakhir
(1 dan 9), yang dapat diartikan sebagai Yang Pertama
dan Yang Terakhir seperti yang dikatakan Allah,
misalnya, pada QS 57 ayat 3 sebagai berikut: “Dialah
Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang
Bathin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu” (QS
57:3). Kata “waahid” dalam Qur’an disebutkan
sebanyak 25 kali, dimana 6 diantaranya tidak merujuk
pada Allah (seperti salah satu jenis makanan, pintu,
dsb). Sisanya 19 kali merujuk pada Allah. Total
jumlah dari (nomor surat + jumlah ayat pada masing-
masing surat) dimana 19 kata “waahid” yang merujuk
pada Allah adalah 361 = 19 x 19. Jadi 19
melambangkan keesaan Allah (Tuhan Yang Esa).
* Pilar agama Islam yang pertama juga dikodekan
dengan 19
“La – Ilaha – Illa – Allah”
Nilai-nilai numerik dari setiap huruf arab pada
kalimah syahadat di atas adalah dapat ditulis
sebagai berikut
“30 1 – 1 30 5 – 1 30 1 – 1 30 30 5”
Jika susunan angka tersebut ditulis menjadi sebuah
bilangan, diperoleh = 30113051301130305 = 19 x …
atau merupakan bilangan yang mempunyai kelipatan 19.
Jadi jelaslah bahwa 19 merujuk kepada keesaan Allah
sebagai satu-satunya dzat yang wajib disembah.
Beberapa Contoh Bukti yang Sangat Sederhana tentang
Kode 19
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa
desain Al Qur’an yang didasarkan bilangan 19 ini,
dapat dibuktikan dari penghitungan yang sangat
sederhana sampai dengan yang sangat komplek. Berikut
ini hanya sebagian kecil dari keajaiban Al Quran
(sistim 19) yang dapat ditulis dalam artikel singkat
ini. Fakta-fakta yang sangat sederhana:
(1) Kalimat Basmalah pada (QS 1:1) terdiri dari 19
huruf arab.
(2) QS 1:1 tersebut diturunkan kepada Muhammad
setelah Surat 74 ayat 30 yang artinya “Di atasnya
adalah 19”.
(3) Al Qur’an terdiri dari 114 surah, 19×6.
(4) Ayat pertama turun (QS 96:1) terdiri dari 19
huruf.
(5) Surah 96 (Al Alaq) ditempatkan pada 19 terakhir
dari 114 surah (dihitung mundur dari surah 114), dan
terdiri dari 19 ayat
(6) Surat terakhir yang turun kepada Nabi Muhammad
adalah Surah An-Nashr atau Surah 110 yang terdiri
dari 3 ayat. Surah terakhir yang turun terdiri dari
19 kata dan ayat pertama terdiri dari 19 huruf.
(7) Kalimat Basmalah berjumlah 114 (19×6). Meskipun
pada Surah 9 (At Taubah) tidak ada Basmalah pada
permulaan surah sehingga jumlah Basmalah kalau
dilihat pada awal surah kelihatan hanya 113, tetapi
pada Surah 27 ayat 30 terdapat ekstra Basmalah (dan
juga 27+30=57, atau 19 x 3). Dengan demikian jumlah
Basmalah tetap 114.
(8) Jika dihitung jumlah surah dari surah At Taubah
(QS 9) yang tidak memiliki Basmalah sampai dengan
Surah yang memuat 2 Basmalah yaitu S 27, ditemukan
19 surah. Dan total jumlah nomor surah dari Surah 9
sampai Surah 27 diperoleh (9+10+11+…+26+27=342) atau
19×18. Total jumlah ini (342) sama dengan jumlah
kata antara dua kalimat basmalah dalam Surat 27.
(9) Berkaitan dengan inisial surah, misalnya ada dua
Surah yang diawali dengan inisial “Qaaf” yaitu Surah
42 yang memiliki 53 ayat dan Surah 50 yang terdiri
dari 45 ayat. Jumlah huruf “Qaaf” pada masing-masing
dua surat tersebut adalah 57 atau 19 x 3. Jika kita
tambahkan nomor surah dan jumlah ayatnya diperoleh
masing-masing adalah (42+53=95, atau 19 x 5) dan
(50+45=95, atau 19 x 5). Selanjutnya initial “Shaad”
mengawali tiga surah yang berbeda yaitu Surah 7, 19,
dan 38. Total jumlah huruf “Shaad” di ketiga surah
tersebut adalah 152, atau 19 x 8. Hal yang sama
berlaku untuk inisial yang lain.
(10) Frekuensi munculnya empat kata pada kalimat
Basmalah dalam Al Qur’an pada ayat-ayat yang
bernomor merupakan kelipatan 19 (lihat Tabel 3)
Tabel: Empat kata dalam Basmalah dan frekuensi
penyebutan dalam ayat-ayat yang bernomor dalam Al
Quran
No. Kata Frekuensi muncul
1 Ism 19
2 Allah 2698 (19×142)
3 Ar-Rahman 57 (19×3)
4 Ar-Rahiim 114 (19×6)
(11) Ada 14 huruf arab yang berbeda yang membentuk
14 set inisial pada beberapa surah dalam Al Qur’an,
dan ada 29 surah yang diawali dengan inisial
(seperti Alif-Lam-Mim). Jumlah dari angka-angka
tersebut diperoleh 14+14+29=57, atau 19×3.
(12) Antara surah pertama yang berinisial (Surah 2
atau Surah Al Baqarah) dan surah terakhir yang
berinisial (Surah 68), terdapat 38 surah yang tidak
diawali dengan inisial, 38=19×2.
(13) Al-Faatihah adalah surah pertama dalam Al-
Quran, No.1, dan terdiri dri 7 ayat, sebagai surah
pembuka (kunci) bagi kita dalam berhubungan dengan
Allah dalam shalat. Jika kita tuliskan secara
berurutan Nomor surah (No. 1) diikuti dengan nomor
setiap ayat dalam surah tersebut, kita dapatkan
bilangan: 11234567. Bilangan ini merupakan kelipatan
19. Hal ini menunjukkan bahwa kita membaca Al
Faatihah adalah dalam rangka menyembah dan meng-
Esakan Allah.
Selanjutnya, jika kita tuliskan sebuah bilangan yang
dibentuk dari nomor surah (1) diikuti dengan
bilangan-bilangan yang menunjukkan jumlah huruf pada
setiap ayat (lihat Tabel 4), diperoleh bilangan :
119171211191843 yang juga merupakan kelipatan 19.
(14) Ketika kita membaca Surah Al-Fatihah (dalam
bahasa arab), maka bibir atas dan bawah akan saling
bersentuhan tepat 19 kali. Kedua bibir kita akan
bersentuhan ketika mengucapkan kata yang mengandung
huruf “B atau Ba’” dan huruf “M atau Mim”. Ada 4
huruf Ba’ dan 15 huruf Mim. Nilai numerik dari 4
huruf Ba’ adalah 4×2=8, dan nilai numerik dari 15
huruf Mim adalah 15×40=600. Total nilai numerik dari
4 huruf Ba’ dan 15 huruf Mim adalah 608=19×32 (lihat
Tabel 5).
>> Beberapa kejadian lain di alam ini dan juga dalam
kehidupan kita sehari-hari yang mengacu pada
bilangan 19 adalah:
· Telah dibuktikan bahwa bumi, matahari dan bulan
berada pada posisi yang relatif sama setiap 19 tahun
· Komet Halley mengunjungi sistim tata surya kita
sekali setiap 76 tahun (19×4).
· Fakta bahwa tubuh manusia memiliki 209 tulang atau
19×11.
· Langman’s medical embryology, oleh T. W. Sadler
yang merupakan buku teks di sekolah kedokteran di
Amerika Serikat diperoleh pernyataan “secara umum
lamanya kehamilan penuh adalah 280 hari atau 40
minggu setelah haid terakhir, atau lebih tepatnya
266 hari atau 38 minggu setelah terjadinya
pembuahan”. Angka 266 dan 38 kedua-duanya adalah
kelipatan dari 19 atau 19×14 dan 19×2.
Lima Pilar Islam (Rukun Islam) dan Sistem 19:
Islam adalah agama yang dibawa oleh seluruh nabi
sejak Nabi Ibrahim sebagai the founding father of
Islam (misalnya lihat QS 2:67, 130-136; QS 5:44,
111; QS 3:52).Pesan utama yang disampaikan oleh
seluruh Nabi sejak Nabi Ibrahim sampai Nabi Muhammad
adalah sama yaitu menyembah Allah yang Esa, Shalat,
Puasa, Zakat dan Haji. Allah menyempurnakan Islam
melalui Nabi Muhammad. Jadi praktek shalat, zakat,
puasa dan haji telah dilakukan dan diajarkan oleh
Nabi-nabi sejak Nabi Ibrahim. Dari kelima pilar
agama Islam, dapat ditunjukkan bahwa semua berkaitan
dengan sistim bilangan 19 (kelipatan 19).
· Syahadat
Telah dibahas di atas bahwa pilar pertama agama
Islam “Laa Ilaaha Illa Allah” didisain berdasarkan
bilangan 19.
· Shalat
Kata “shalawat” yang merupakan bentuk jamak dari
kata “shalat“ muncul di Al Qur’an sebanyak 5 kali.
Ini menunjukkan bahwa perintah Allah untuk
melaksanakan shalat 5 kali sehari dikodekan di Al
Qur’an. Selanjutnya jumlah rakaat dalam shalat
dikodekan dengan bilangan 19. Jumlah rakaat pada
shalat subuh, zuhur, ashar, maghrib dan isya
masing-masing adalah 2,4,4,3, dan 4 rakaat. Jika
jumlah rakaat tersebut disusun menjadi sebuah angka
24434 merupakan bilangan kelipatan 19 atau (24434 =
19×1286). Digit 1286 kalau dijumlahkan akan didapat
angka 17 (1+2+8+6) yang merupakan jumlah rakaat
shalat dalam sehari. Untuk hari Jum’at jumlah rakaat
Shalat adalah 15, karena Shalat Jum’at hanya 2
rakaat. Ini juga dapat dikaitkan dengan bilangan 19
(kelipatan 19). Jika kita buat hari Jum’at sebagai
hari terakhir, maka jumlah rakaat shalat mulai hari
Sabtu sampai Jum’at dapat ditulis secara berurutan
sebagai berikut: 17 17 17 17 17 17 15. Jika urutan
bilangan tersebut kita jadikan menjadi satu bilangan
17171717171715, maka bilangan tersebut merupakan
bilangan dengan kelipatan 19 atau (19 x
903774587985). Jadi pada intinya shalat itu
menyembah Tuhan yang Satu (ingat: 19 adalah total
nilai numerik dari kata ‘waahid’). Surah Al-Fatihah
yang dibaca dalam setiap rakaat dalam Shalat seperti
dibahas sebelumnya juga mengacu pada bilangan 19.
Selanjutnya, kata “Shalat’ dalam Al Qur’an
disebutkan sebanyak 67 kali. Jika kita jumlahkan
nomor surat-surat dan nomor ayat-ayat dimana ke 67
kata “Shalat” disebutkan, diperoleh total 4674 atau
19×246.
· Puasa
Perintah puasa dalam Al Qur’an disebutkan pada
ayat-ayat berikut:
- 2:183, 184, 185, 187, 196;
- 4:92; 5:89, 95;
- 33:35, 35; dan
- 58:4.
Total jumlah bilangan tersebut adalah 1387, atau
19×73. Perlu diketahui bahwa QS 33:35 menyebutkan
kata puasa dua kali, satu untuk orang laki-laki
beriman dan satunya lagi untuk wanita beriman.
· Kewajiban Zakat dan Menunaikan Haji ke Mekkah
Sementara tiga pilar pertama diwajibkan kepada semua
orang Islam laki-laki dan perempuan, Zakat dan Haji
hanya diwajibkan kepada mereka yang mampu. Hal ini
menjelaskan fenomena matematika yang menarik yang
berkaitan dengan Zakat dan Haji.
Zakat disebutkan dalam Al Qur’an pada ayat-ayat
berikut:
Penjumlahan angka-angka tersebut diperoleh 2395.
Total jumlah ini jika dibagi dengan 19 diperoleh
sisa 1 (bilangan tersebut tidak kelipatan 19).
Haji disebutkan dalam Al Qur’an pada ayat-ayat
- 2:189, 196, 197;
- 9:3; dan
- 22:27.
Total penjumlahan angka-angka tersebut diperoleh
645, dan angka ini tidak kelipatan 19 karena jika
angka tersebut dibagi 19 kurang 1.
Kemudian jika dari kata Zakat dan Haji digabungkan
diperoleh nilai total 2395+645 = 3040 = 19x160.
Matematika.
Contohnya:
>> kata “syahr (bulan)” disebutkan sebanyak 12 kali
di dalam Al-Qur'an yang menunjukkan bahwa jumlah
bulan dalam setahun adalah 12, dan kata “yaum
(hari)” yang disebutkan sebanyak 365 kali yang
menunjukkan jumlah hari dalam setahun adalah 365
hari. Selanjutnya Kata “lautan (perairan)”
disebutkan sebanyak 32 kali, dan kata “daratan”
disebut dalam Al Quran sebanyak 13 kali. Jika kedua
bilangan tersebut kita tambahkan kita dapatkan angka
45.
Sekarang kita lakukan perhitungan berikut:
· Dengan mencari persentase jumlah kata “bahr
(lautan)” terhadap total jumlah kata (bahr dan barr)
kita dapatkan:
(32/45)x100% = 71.11111111111%
· Dengan mencari persentase jumlah kata “barr
(daratan)” terhadap total jumlah kata (bahr dan
barr) kita dapatkan:
(13/45)x100% = 28.88888888889%
Kita akan mendapatkan bahwa Allah SWT dalam Al Quran
14 abad yang lalu menyatakan bahwa persentase air di
bumi adalah 71.11111111111%, dan persentase daratan
adalah 28.88888888889%, dan ini adalah rasio yang
riil dari air dan daratan di bumi ini.
>> Al Qur’an Didisain Berdasarkan Bilangan 19
(QS 74:30) Di atasnya adalah 19.
(QS 74:31) Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka
melainkan dari malaikat; dan tidaklah Kami jadikan
bilangan mereka itu (19) melainkan untuk:
- cobaan/ujian/tes bagi orang-orang kafir,
- meyakinkan orang-orang yang diberi Al Kitab
(Nasrani dan Yahudi),
- memperkuat (menambah)keyakinan orang yang beriman,
- menghilangkan keragu-raguan pada orang-orang yang
diberi Al kitab dan juga orang-orang yang beriman,
dan
- menunjukkan mereka yang ada dalam hatinya
menyimpan keragu-raguan; dan orang-orang kafir
mengatakan: “Apakah yang dikehendaki Allah dengan
perumpamaan ini?” Demikianlah Allah membiarkan sesat
orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi
petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan
tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan
Dia. Dan ini tiada lain hanyalah sebuah peringatan
bagi manusia.
* 19 merupakan bilangan positif pertama dan terakhir
(1 dan 9), yang dapat diartikan sebagai Yang Pertama
dan Yang Terakhir seperti yang dikatakan Allah,
misalnya, pada QS 57 ayat 3 sebagai berikut: “Dialah
Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang
Bathin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu” (QS
57:3). Kata “waahid” dalam Qur’an disebutkan
sebanyak 25 kali, dimana 6 diantaranya tidak merujuk
pada Allah (seperti salah satu jenis makanan, pintu,
dsb). Sisanya 19 kali merujuk pada Allah. Total
jumlah dari (nomor surat + jumlah ayat pada masing-
masing surat) dimana 19 kata “waahid” yang merujuk
pada Allah adalah 361 = 19 x 19. Jadi 19
melambangkan keesaan Allah (Tuhan Yang Esa).
* Pilar agama Islam yang pertama juga dikodekan
dengan 19
“La – Ilaha – Illa – Allah”
Nilai-nilai numerik dari setiap huruf arab pada
kalimah syahadat di atas adalah dapat ditulis
sebagai berikut
“30 1 – 1 30 5 – 1 30 1 – 1 30 30 5”
Jika susunan angka tersebut ditulis menjadi sebuah
bilangan, diperoleh = 30113051301130305 = 19 x …
atau merupakan bilangan yang mempunyai kelipatan 19.
Jadi jelaslah bahwa 19 merujuk kepada keesaan Allah
sebagai satu-satunya dzat yang wajib disembah.
Beberapa Contoh Bukti yang Sangat Sederhana tentang
Kode 19
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa
desain Al Qur’an yang didasarkan bilangan 19 ini,
dapat dibuktikan dari penghitungan yang sangat
sederhana sampai dengan yang sangat komplek. Berikut
ini hanya sebagian kecil dari keajaiban Al Quran
(sistim 19) yang dapat ditulis dalam artikel singkat
ini. Fakta-fakta yang sangat sederhana:
(1) Kalimat Basmalah pada (QS 1:1) terdiri dari 19
huruf arab.
(2) QS 1:1 tersebut diturunkan kepada Muhammad
setelah Surat 74 ayat 30 yang artinya “Di atasnya
adalah 19”.
(3) Al Qur’an terdiri dari 114 surah, 19×6.
(4) Ayat pertama turun (QS 96:1) terdiri dari 19
huruf.
(5) Surah 96 (Al Alaq) ditempatkan pada 19 terakhir
dari 114 surah (dihitung mundur dari surah 114), dan
terdiri dari 19 ayat
(6) Surat terakhir yang turun kepada Nabi Muhammad
adalah Surah An-Nashr atau Surah 110 yang terdiri
dari 3 ayat. Surah terakhir yang turun terdiri dari
19 kata dan ayat pertama terdiri dari 19 huruf.
(7) Kalimat Basmalah berjumlah 114 (19×6). Meskipun
pada Surah 9 (At Taubah) tidak ada Basmalah pada
permulaan surah sehingga jumlah Basmalah kalau
dilihat pada awal surah kelihatan hanya 113, tetapi
pada Surah 27 ayat 30 terdapat ekstra Basmalah (dan
juga 27+30=57, atau 19 x 3). Dengan demikian jumlah
Basmalah tetap 114.
(8) Jika dihitung jumlah surah dari surah At Taubah
(QS 9) yang tidak memiliki Basmalah sampai dengan
Surah yang memuat 2 Basmalah yaitu S 27, ditemukan
19 surah. Dan total jumlah nomor surah dari Surah 9
sampai Surah 27 diperoleh (9+10+11+…+26+27=342) atau
19×18. Total jumlah ini (342) sama dengan jumlah
kata antara dua kalimat basmalah dalam Surat 27.
(9) Berkaitan dengan inisial surah, misalnya ada dua
Surah yang diawali dengan inisial “Qaaf” yaitu Surah
42 yang memiliki 53 ayat dan Surah 50 yang terdiri
dari 45 ayat. Jumlah huruf “Qaaf” pada masing-masing
dua surat tersebut adalah 57 atau 19 x 3. Jika kita
tambahkan nomor surah dan jumlah ayatnya diperoleh
masing-masing adalah (42+53=95, atau 19 x 5) dan
(50+45=95, atau 19 x 5). Selanjutnya initial “Shaad”
mengawali tiga surah yang berbeda yaitu Surah 7, 19,
dan 38. Total jumlah huruf “Shaad” di ketiga surah
tersebut adalah 152, atau 19 x 8. Hal yang sama
berlaku untuk inisial yang lain.
(10) Frekuensi munculnya empat kata pada kalimat
Basmalah dalam Al Qur’an pada ayat-ayat yang
bernomor merupakan kelipatan 19 (lihat Tabel 3)
Tabel: Empat kata dalam Basmalah dan frekuensi
penyebutan dalam ayat-ayat yang bernomor dalam Al
Quran
No. Kata Frekuensi muncul
1 Ism 19
2 Allah 2698 (19×142)
3 Ar-Rahman 57 (19×3)
4 Ar-Rahiim 114 (19×6)
(11) Ada 14 huruf arab yang berbeda yang membentuk
14 set inisial pada beberapa surah dalam Al Qur’an,
dan ada 29 surah yang diawali dengan inisial
(seperti Alif-Lam-Mim). Jumlah dari angka-angka
tersebut diperoleh 14+14+29=57, atau 19×3.
(12) Antara surah pertama yang berinisial (Surah 2
atau Surah Al Baqarah) dan surah terakhir yang
berinisial (Surah 68), terdapat 38 surah yang tidak
diawali dengan inisial, 38=19×2.
(13) Al-Faatihah adalah surah pertama dalam Al-
Quran, No.1, dan terdiri dri 7 ayat, sebagai surah
pembuka (kunci) bagi kita dalam berhubungan dengan
Allah dalam shalat. Jika kita tuliskan secara
berurutan Nomor surah (No. 1) diikuti dengan nomor
setiap ayat dalam surah tersebut, kita dapatkan
bilangan: 11234567. Bilangan ini merupakan kelipatan
19. Hal ini menunjukkan bahwa kita membaca Al
Faatihah adalah dalam rangka menyembah dan meng-
Esakan Allah.
Selanjutnya, jika kita tuliskan sebuah bilangan yang
dibentuk dari nomor surah (1) diikuti dengan
bilangan-bilangan yang menunjukkan jumlah huruf pada
setiap ayat (lihat Tabel 4), diperoleh bilangan :
119171211191843 yang juga merupakan kelipatan 19.
(14) Ketika kita membaca Surah Al-Fatihah (dalam
bahasa arab), maka bibir atas dan bawah akan saling
bersentuhan tepat 19 kali. Kedua bibir kita akan
bersentuhan ketika mengucapkan kata yang mengandung
huruf “B atau Ba’” dan huruf “M atau Mim”. Ada 4
huruf Ba’ dan 15 huruf Mim. Nilai numerik dari 4
huruf Ba’ adalah 4×2=8, dan nilai numerik dari 15
huruf Mim adalah 15×40=600. Total nilai numerik dari
4 huruf Ba’ dan 15 huruf Mim adalah 608=19×32 (lihat
Tabel 5).
>> Beberapa kejadian lain di alam ini dan juga dalam
kehidupan kita sehari-hari yang mengacu pada
bilangan 19 adalah:
· Telah dibuktikan bahwa bumi, matahari dan bulan
berada pada posisi yang relatif sama setiap 19 tahun
· Komet Halley mengunjungi sistim tata surya kita
sekali setiap 76 tahun (19×4).
· Fakta bahwa tubuh manusia memiliki 209 tulang atau
19×11.
· Langman’s medical embryology, oleh T. W. Sadler
yang merupakan buku teks di sekolah kedokteran di
Amerika Serikat diperoleh pernyataan “secara umum
lamanya kehamilan penuh adalah 280 hari atau 40
minggu setelah haid terakhir, atau lebih tepatnya
266 hari atau 38 minggu setelah terjadinya
pembuahan”. Angka 266 dan 38 kedua-duanya adalah
kelipatan dari 19 atau 19×14 dan 19×2.
Lima Pilar Islam (Rukun Islam) dan Sistem 19:
Islam adalah agama yang dibawa oleh seluruh nabi
sejak Nabi Ibrahim sebagai the founding father of
Islam (misalnya lihat QS 2:67, 130-136; QS 5:44,
111; QS 3:52).Pesan utama yang disampaikan oleh
seluruh Nabi sejak Nabi Ibrahim sampai Nabi Muhammad
adalah sama yaitu menyembah Allah yang Esa, Shalat,
Puasa, Zakat dan Haji. Allah menyempurnakan Islam
melalui Nabi Muhammad. Jadi praktek shalat, zakat,
puasa dan haji telah dilakukan dan diajarkan oleh
Nabi-nabi sejak Nabi Ibrahim. Dari kelima pilar
agama Islam, dapat ditunjukkan bahwa semua berkaitan
dengan sistim bilangan 19 (kelipatan 19).
· Syahadat
Telah dibahas di atas bahwa pilar pertama agama
Islam “Laa Ilaaha Illa Allah” didisain berdasarkan
bilangan 19.
· Shalat
Kata “shalawat” yang merupakan bentuk jamak dari
kata “shalat“ muncul di Al Qur’an sebanyak 5 kali.
Ini menunjukkan bahwa perintah Allah untuk
melaksanakan shalat 5 kali sehari dikodekan di Al
Qur’an. Selanjutnya jumlah rakaat dalam shalat
dikodekan dengan bilangan 19. Jumlah rakaat pada
shalat subuh, zuhur, ashar, maghrib dan isya
masing-masing adalah 2,4,4,3, dan 4 rakaat. Jika
jumlah rakaat tersebut disusun menjadi sebuah angka
24434 merupakan bilangan kelipatan 19 atau (24434 =
19×1286). Digit 1286 kalau dijumlahkan akan didapat
angka 17 (1+2+8+6) yang merupakan jumlah rakaat
shalat dalam sehari. Untuk hari Jum’at jumlah rakaat
Shalat adalah 15, karena Shalat Jum’at hanya 2
rakaat. Ini juga dapat dikaitkan dengan bilangan 19
(kelipatan 19). Jika kita buat hari Jum’at sebagai
hari terakhir, maka jumlah rakaat shalat mulai hari
Sabtu sampai Jum’at dapat ditulis secara berurutan
sebagai berikut: 17 17 17 17 17 17 15. Jika urutan
bilangan tersebut kita jadikan menjadi satu bilangan
17171717171715, maka bilangan tersebut merupakan
bilangan dengan kelipatan 19 atau (19 x
903774587985). Jadi pada intinya shalat itu
menyembah Tuhan yang Satu (ingat: 19 adalah total
nilai numerik dari kata ‘waahid’). Surah Al-Fatihah
yang dibaca dalam setiap rakaat dalam Shalat seperti
dibahas sebelumnya juga mengacu pada bilangan 19.
Selanjutnya, kata “Shalat’ dalam Al Qur’an
disebutkan sebanyak 67 kali. Jika kita jumlahkan
nomor surat-surat dan nomor ayat-ayat dimana ke 67
kata “Shalat” disebutkan, diperoleh total 4674 atau
19×246.
· Puasa
Perintah puasa dalam Al Qur’an disebutkan pada
ayat-ayat berikut:
- 2:183, 184, 185, 187, 196;
- 4:92; 5:89, 95;
- 33:35, 35; dan
- 58:4.
Total jumlah bilangan tersebut adalah 1387, atau
19×73. Perlu diketahui bahwa QS 33:35 menyebutkan
kata puasa dua kali, satu untuk orang laki-laki
beriman dan satunya lagi untuk wanita beriman.
· Kewajiban Zakat dan Menunaikan Haji ke Mekkah
Sementara tiga pilar pertama diwajibkan kepada semua
orang Islam laki-laki dan perempuan, Zakat dan Haji
hanya diwajibkan kepada mereka yang mampu. Hal ini
menjelaskan fenomena matematika yang menarik yang
berkaitan dengan Zakat dan Haji.
Zakat disebutkan dalam Al Qur’an pada ayat-ayat
berikut:
Penjumlahan angka-angka tersebut diperoleh 2395.
Total jumlah ini jika dibagi dengan 19 diperoleh
sisa 1 (bilangan tersebut tidak kelipatan 19).
Haji disebutkan dalam Al Qur’an pada ayat-ayat
- 2:189, 196, 197;
- 9:3; dan
- 22:27.
Total penjumlahan angka-angka tersebut diperoleh
645, dan angka ini tidak kelipatan 19 karena jika
angka tersebut dibagi 19 kurang 1.
Kemudian jika dari kata Zakat dan Haji digabungkan
diperoleh nilai total 2395+645 = 3040 = 19x160.
No comments:
Post a Comment