Adapun nubuwat bahwa kedatangan seorang Nabi yang besar itu adalah Nabi Muhammad S.A.W. yang merupakan keturunan
dari Nabi Ismail a.s. terdapat dalam Kitab Kejadian 21:13 (Alkitab Terjemahan Lama 1954):
“Maka anak sahayamu itupun akan kujadikan suatu bangsa, karena iapun
daripada benihmu.”
Demikian juga dalam Kejadian 21:18:
“Bangunlah engkau, angkatlah budak itu, sokonglah dia, karena Aku
hendak menjadikan dia satu bangsa yang besar.”
Juga dalam Kitab Kejadian 17:20:
“Maka akan hal Ismail itupun telah kululuskan permintaanmu: bahwa
sesungguhnya Aku telah memberkati akan dia dan membiarkan dia dan
memperbanyakkan dia amat sangat dan duabelas orang raja akan berpencar
daripadanya dan Aku akan menjadikan dia satu bangsa yang besar.”
Sebagaimana nubuwat dari nabi Habakuk (Habakuk 3:3) :
“Bahwa Allah datang dari Teman dan yang maha suci dari pegunungan
Paran-Selah. Maka kemulyaannya menudungilah segala langit dan bumipun adalah
penuh dengan pujinya.”
Disini diterangkan tentang teman dan orang yang suci dari pegunungan
Paran (Faron = Arab).
Demikian juga Nabi Musa a.s. dalam kitab Ulangan 18:17-22 telah
menyatakan kedatangan Nabi Muhammad s.a.w.:
“Maka pada masa itu berfirmanlah Tuhan kepadaku (Musa).
Benarlah kata mereka itu (orang-orang Israel).
Bahwa Aku (Allah) akan menjadikan bagi mereka itu seorang nabi dari
antara segala saudaranya (yaitu dari Bani Ismail) yang seperti engkau (hai
Musa), dan Aku akan memberi segala firman-Ku dalam mulutnya dan diapun akan
mengatakan kepadanya segala yang Kusuruh akan dia.
Bahwa sesungguhnya barangsiapa yang tidak mau dengar akan segala
firman-Ku, yang akan dikatakan olehnya dengan nama-Ku, niscaya Aku menuntutnya
kelak kepada orang itu.
Tetapi adapun yang melakukan dirinya dengan SOMBONG dan mengatakan
firman dengan nama-Ku, yang tiada Kusuruh katakan, atau yang berkata dengan
nama dewa-dewa, ORANG NABI ITU AKAN MATI DIBUNUH hukumnya.
Maka jikalau kiranya kamu berkata dalam hatimu demikian:
Dengan apakah boleh kami ketahui akan perkataan itu bukannya firman
Tuhan adanya.
Bahwa jikalau nabi itu berkata demi nama Tuhan lalu orang dikatakannya
tiada jadi atau tiada datang, yaitulah perkataan yang bukan firman Tuhan
adanya, maka nabi itupun telah berkata dengan sombongnya, janganlah kamu takut
akan dia.”
Dalam enam ayat Perjanjian Lama di atas ada beberapa isyarat yang menjadi dalil
untuk menyatakan nubuwat Nabi Muhammad s.a.w. itu.
“...Seorang Nabi dari antara segala saudaranya...”
Hal ini menunjukkan bahwa orang yang dinubuwatkan oleh Tuhan itu akan
timbul dari saudara-saudara Bani Israel, tetapi bukan dari Bani Israel itu
sendiri. Adapun saudara-saudara Bani Israel adalah Bani Ismail (Bangsa Arab),
sebab Nabi Ismail a.s. adalah saudara tua dari Nabi Ishak a.s. bapak dari
Israel (Nabi Yakub a.s.). Nabi Muhammad s.a.w. sudah jelas adalah keturunan
Nabi Ismail a.s.
Kemudian kalimat “yang seperti
engkau” memberikan arti bahwa Nabi yang akan datang itu haruslah seperti
Nabi Musa a.s., maksudnya Nabi yang membawa agama baru seperti Nabi Musa a.s.
Dan seperti diketahui Nabi Muhammad s.a.w. adalah satu-satunya Nabi yang
membawa agama baru (agama Islam) yang juga berlaku untuk bangsa Israel. Adapun
Yesus tidak membawa agama baru, sebagaimana penjelasan Yesus sendiri:
“Janganlah kamu sangkakan aku datang hendak merombak hukum Torat atau
Kitab nabi-nabi; bukannya aku datang hendak merombak, melainkan hendak
menggenapinya. Karena sesungguhnya aku berkata kepadamu, sehingga langit dan
bumi lenyap, satu noktah atau satu titik pun sekali-kali tiada akan lenyap
daripada hukum Torat itu sampai semuanya telah jadi.” (Matius 5:17, 18)
Kemudian diterangkan lagi bahwa Nabi itu tidak sombong dan tidak akan
mati dibunuh. Nabi Muhammad s.a.w. bukan orang yang sombong sebelum menjadi
Nabi dan sesudah menjadi Nabi. Sebelum menjadi Nabi, beliau sudah disenangi
penduduk Kota Mekah sehingga diberi gelar “Al-Amin”, artinya orang yang jujur
atau orang yang dapat dipercaya.
Umat Kristen menyesuaikan nubuwat itu kepada Yesus padahal mereka
mengakui bahwa Yesus mati terbunuh karena disalib. Hal ini jelas bertentangan
dengan ayat nubuwat itu sendiri. Sebab Nabi terakhir itu harus tidak mati
terbunuh karena disalib atau penyebab lainnya.
Para misionaris Kristen menyatakan bahwa
ayat dibawah ini adalah tentang Yesus:
Seorang nabi akan
Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, yang seperti engkau ini;
Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka
segala yang Kuperintahkan kepadanya (Ulangan 18:18)
Akan tetapi ayat berikutnya menerangkan
bahwa “TIDAK ADA LAGI NABI YANG BANGKIT DI ANTARA ORANG ISRAEL” padahal Yesus
bangkit di antara orang-orang Israel. Frase “TIDAK ADA LAGI NABI YANG BANGKIT
DI ANTARA ORANG ISRAEL” bermakna nabi terakhir BUKAN KETURUNAN bangsa Israel.
Baca nih:
Ulangan 34:10. “Seperti Musa yang dikenal TUHAN dengan berhadapan muka, TIDAK ADA LAGI NABI YANG BANGKIT DI ANTARA ORANG ISRAEL,
Ulangan 34:11. “dalam hal segala tanda dan mukjizat, yang dilakukannya atas perintah TUHAN di tanah Mesir terhadap Firaun dan terhadap semua pegawainya dan seluruh negerinya,
Ulangan 34:12. dan dalam hal segala perbuatan kekuasaan dan segala kedahsyatan yang besar yang dilakukan Musa di depan seluruh orang Israel.
Ulangan 34:11. “dalam hal segala tanda dan mukjizat, yang dilakukannya atas perintah TUHAN di tanah Mesir terhadap Firaun dan terhadap semua pegawainya dan seluruh negerinya,
Ulangan 34:12. dan dalam hal segala perbuatan kekuasaan dan segala kedahsyatan yang besar yang dilakukan Musa di depan seluruh orang Israel.
Bukti Yesus adalah keturunan bangsa Israel
adalah perkataan seorang wanita yang menyebutnya ANAK DAUD dan tidak dibantah
Yesus:
“Maka Yesus keluarlah dari sana, serta
berangkat ke jajahan Tsur dan Sidon. Maka adalah seorang perempuan Kanani
datang dari jajahan itu serta berteriak, katanya: Ya Tuhan, YA ANAK DAUD,
kasihanikanlah hamba; karena anak hamba yang perempuan dirasuk setan terlalu
sangat. (Matius 15:21)
Bukti lain Yesus adalah keturunan bangsa
Israel adalah Yesus juga disunat seperti bangsa Israel: “Dan ketika genap
delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang
disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.” (Lukas 2:21)
No comments:
Post a Comment