Thursday, April 20, 2017

NUBUAT NABI MUHAMMAD S.A.W. DALAM ALKITAB/BIBLE

Adapun nubuwat bahwa kedatangan seorang Nabi yang besar itu adalah Nabi Muhammad S.A.W. yang merupakan keturunan dari Nabi Ismail a.s. terdapat dalam Kitab Kejadian 21:13 (Alkitab Terjemahan Lama 1954):
“Maka anak sahayamu itupun akan kujadikan suatu bangsa, karena iapun daripada benihmu.”

Demikian juga dalam Kejadian 21:18:
“Bangunlah engkau, angkatlah budak itu, sokonglah dia, karena Aku hendak menjadikan dia satu bangsa yang besar.”

Juga dalam Kitab Kejadian 17:20:
“Maka akan hal Ismail itupun telah kululuskan permintaanmu: bahwa sesungguhnya Aku telah memberkati akan dia dan membiarkan dia dan memperbanyakkan dia amat sangat dan duabelas orang raja akan berpencar daripadanya dan Aku akan menjadikan dia satu bangsa yang besar.”

Sebagaimana nubuwat dari nabi Habakuk (Habakuk 3:3) :
“Bahwa Allah datang dari Teman dan yang maha suci dari pegunungan Paran-Selah. Maka kemulyaannya menudungilah segala langit dan bumipun adalah penuh dengan pujinya.”

Disini diterangkan tentang teman dan orang yang suci dari pegunungan Paran (Faron = Arab).
Demikian juga Nabi Musa a.s. dalam kitab Ulangan 18:17-22 telah menyatakan kedatangan Nabi Muhammad s.a.w.:
“Maka pada masa itu berfirmanlah Tuhan kepadaku (Musa).
Benarlah kata mereka itu (orang-orang Israel).
Bahwa Aku (Allah) akan menjadikan bagi mereka itu seorang nabi dari antara segala saudaranya (yaitu dari Bani Ismail) yang seperti engkau (hai Musa), dan Aku akan memberi segala firman-Ku dalam mulutnya dan diapun akan mengatakan kepadanya segala yang Kusuruh akan dia.
Bahwa sesungguhnya barangsiapa yang tidak mau dengar akan segala firman-Ku, yang akan dikatakan olehnya dengan nama-Ku, niscaya Aku menuntutnya kelak kepada orang itu.
Tetapi adapun yang melakukan dirinya dengan SOMBONG dan mengatakan firman dengan nama-Ku, yang tiada Kusuruh katakan, atau yang berkata dengan nama dewa-dewa, ORANG NABI ITU AKAN MATI DIBUNUH hukumnya.
Maka jikalau kiranya kamu berkata dalam hatimu demikian:
Dengan apakah boleh kami ketahui akan perkataan itu bukannya firman Tuhan adanya.
Bahwa jikalau nabi itu berkata demi nama Tuhan lalu orang dikatakannya tiada jadi atau tiada datang, yaitulah perkataan yang bukan firman Tuhan adanya, maka nabi itupun telah berkata dengan sombongnya, janganlah kamu takut akan dia.”

Dalam enam ayat Perjanjian Lama di atas ada beberapa isyarat yang menjadi dalil untuk menyatakan nubuwat Nabi Muhammad s.a.w. itu.
“...Seorang Nabi dari antara segala saudaranya...”

Hal ini menunjukkan bahwa orang yang dinubuwatkan oleh Tuhan itu akan timbul dari saudara-saudara Bani Israel, tetapi bukan dari Bani Israel itu sendiri. Adapun saudara-saudara Bani Israel adalah Bani Ismail (Bangsa Arab), sebab Nabi Ismail a.s. adalah saudara tua dari Nabi Ishak a.s. bapak dari Israel (Nabi Yakub a.s.). Nabi Muhammad s.a.w. sudah jelas adalah keturunan Nabi Ismail a.s.
Kemudian kalimat “yang seperti engkau” memberikan arti bahwa Nabi yang akan datang itu haruslah seperti Nabi Musa a.s., maksudnya Nabi yang membawa agama baru seperti Nabi Musa a.s. Dan seperti diketahui Nabi Muhammad s.a.w. adalah satu-satunya Nabi yang membawa agama baru (agama Islam) yang juga berlaku untuk bangsa Israel. Adapun Yesus tidak membawa agama baru, sebagaimana penjelasan Yesus sendiri:
“Janganlah kamu sangkakan aku datang hendak merombak hukum Torat atau Kitab nabi-nabi; bukannya aku datang hendak merombak, melainkan hendak menggenapinya. Karena sesungguhnya aku berkata kepadamu, sehingga langit dan bumi lenyap, satu noktah atau satu titik pun sekali-kali tiada akan lenyap daripada hukum Torat itu sampai semuanya telah jadi.” (Matius 5:17, 18)

Kemudian diterangkan lagi bahwa Nabi itu tidak sombong dan tidak akan mati dibunuh. Nabi Muhammad s.a.w. bukan orang yang sombong sebelum menjadi Nabi dan sesudah menjadi Nabi. Sebelum menjadi Nabi, beliau sudah disenangi penduduk Kota Mekah sehingga diberi gelar “Al-Amin”, artinya orang yang jujur atau orang yang dapat dipercaya.
Umat Kristen menyesuaikan nubuwat itu kepada Yesus padahal mereka mengakui bahwa Yesus mati terbunuh karena disalib. Hal ini jelas bertentangan dengan ayat nubuwat itu sendiri. Sebab Nabi terakhir itu harus tidak mati terbunuh karena disalib atau penyebab lainnya.

Para misionaris Kristen menyatakan bahwa ayat dibawah ini adalah tentang Yesus:
Seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, yang seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya (Ulangan 18:18)
Akan tetapi ayat berikutnya menerangkan bahwa “TIDAK ADA LAGI NABI YANG BANGKIT DI ANTARA ORANG ISRAEL” padahal Yesus bangkit di antara orang-orang Israel. Frase “TIDAK ADA LAGI NABI YANG BANGKIT DI ANTARA ORANG ISRAEL” bermakna nabi terakhir BUKAN KETURUNAN bangsa Israel. Baca nih:
Ulangan 34:10. “Seperti Musa yang dikenal TUHAN dengan berhadapan muka, TIDAK ADA LAGI NABI YANG BANGKIT DI ANTARA ORANG ISRAEL,
Ulangan 34:11. “dalam hal segala tanda dan mukjizat, yang dilakukannya atas perintah TUHAN di tanah Mesir terhadap Firaun dan terhadap semua pegawainya dan seluruh negerinya,
Ulangan 34:12. dan dalam hal segala perbuatan kekuasaan dan segala kedahsyatan yang besar yang dilakukan Musa di depan seluruh orang Israel.
Bukti Yesus adalah keturunan bangsa Israel adalah perkataan seorang wanita yang menyebutnya ANAK DAUD dan tidak dibantah Yesus:
“Maka Yesus keluarlah dari sana, serta berangkat ke jajahan Tsur dan Sidon. Maka adalah seorang perempuan Kanani datang dari jajahan itu serta berteriak, katanya: Ya Tuhan, YA ANAK DAUD, kasihanikanlah hamba; karena anak hamba yang perempuan dirasuk setan terlalu sangat. (Matius 15:21)
Bukti lain Yesus adalah keturunan bangsa Israel adalah Yesus juga disunat seperti bangsa Israel: “Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.” (Lukas 2:21)

No comments:

Post a Comment